Sabtu, 08 Oktober 2016

Makalah UMKM atau Bisnis ( Kampung Wisata Jambangan )







 
Kampung Wisata Jambangan Surabaya ( Pengelolaan sampah Rumah Tangga )
 
RINGKASAN
Peledakan jumlah penduduk di beberapa kota besar Indonesia tak pelak menimbulkan berbagai masalah serius lainnya. Masalah sampah salah satunya. Surabaya sebagai kota besar kedua setelah Jakarta juga tak luput dari masalah sampah itu. Perlu diketahui bahwa sampah yang dimaksud bukan hanya berasal dari sampah dapur rumah tangga, sampah pasar tapi juga sampah yang berupa daun dan ranting kecil pepohonan yang tersebar di berbagai ruas jalan atau taman-taman penting Kota Surabaya yang ditebang karena rusak (tumbang) atau upaya peremajaan.
Belakangan ini masyarakat luas mulai gencar mengelola sampah rumah tangganya khususnya sampah anorganik karena bernilai ekonomi. Sebagian masyarakat Surabaya terutama kaum ibu-ibunya sudah semakin kreatif dalam menangani sampah anorganik itu. Mereka mendirikan bank-bank sampah untuk menampung sampah-sampah anorganik yang dikumpulkan warga. Selanjutnya pihak pengelola bank sampah menggantinya dengan sejumlah uang sesuai jumlah sampah yang disetorkan ke bank sampah itu.
Bila berbicara mengenai pengelolaan sampah rumah tangga yang berhasil guna maka Kampung Wisata Jambangan Surabaya itu memang patut dijadikan salah satu contohnya. Di tempat inilah bagaimana sampah diolah sedemikian rupa sehingga menjadi sebuah kerajinan yang memiliki harga jual yang tinggi. Gerakan peduli lingungan dan gerakan sadar akan entrepreneurship seakan menjadi daya tarik yang besar, sehingga masyarakat sadar akan pentingnya peran lingkungan dalam kehidupan mereka serta besarnya pengaruh kemandirian ekonomi dalam bentuk kewirusahaan.
 Kampung wisata Jambangan dengan UKM andalan “TRIS FLOWER” telah berhasil menyulap pemukiman padat penduduk menjadi pemukiman yang bersih, nyaman dan asri. Bahkan UKM “TRIS FLOWER” telah beberapa kali mendapatkan penghargaan baik dari pemerintah daerah, institusi pendidikan maupun pemerintah pusat. Upaya yang dilakukan warga Jambangan diharapkan mampu mengerakan gelombang ekonomi kreatif yang marak digalakan oleh pemerintah.



BAB 1
PENDAHULUAN
A.      Latar Belakang
             Sampah plastik merupakan sampah yang paling banyak dibuang oleh manusia karena banyak orang yang menggunakan plastik untuk keperluannya sehari-hari entah itu perorangan, toko, maupun perusahaan besar. Misalnya, berbelanja pasti akan membutuhkan plastik untuk membawa barang belanjaan, jika plastik itu sudah tak terpakai apakah plastik itu akan disimpan? Tidak kan. Apa yang mereka lakukan? membuang dan membakar itulah yang masyarakat lakukan.
Pembuangan sampah-sampah plastik kedalam air dan tanah telah menambah tingkat kesengsaraan alam. Mengapa demikian? Sampah plastik terbuat dari bahan anorganik. Bahan-bahan anorganik tersebut sangat sulit dan tidak mungkin diuraikan oleh bakteri pengurai. Apabila ditimbun dalam tanah untuk menguraikannya butuh  waktu berjuta-juta tahun. Dan apabila dibakar hanya akan menjadi gumpalan dan butuh waktu lama untuk mengurainya. Dan apakah kalian tahu akibatnya jika sampah plastik itu terlalu lama tertimbun dalam tanah dan tertumpuk? Satu, terjadi pemanasan global yang berdampak pada kehidupan manusia itu sendiri. Dua berdampak pada hewan laut yang menelan sampah plastik yang terbawa ke laut,dll.
Salah satu faktor yang menyebabkan rusaknya lingkungan hidup yang sampai saat ini masih tetap menjadi “PR” besar bagi bangsa Indonesia adalah faktor pembuangan limbah sampah plastik. Kantong plastik telah menjadi sampah yang berbahaya dan sulit dikelola. Dibutuhkan solusi yang konkret dan berkelanjutan untuk mengatasi permasalahan limbah plastik ini. Salah satunya adalah dengan kreatifitas manusia.
Kreatifitas bisa didapatkan dengan meningkatkan kualitas SDM yang dimiliki bangsa ini. Peningkatan SDM dapat melalui pendidikan, baik pendidikan formal, pendidikan non formal atau pendidikan luar sekolah dan pendidikan informal (keluarga). Pendidikan Nonformal yang ditekankan pada program-program secara langsung mengacu pada pekerjaan yaitu suatu program pendidikan luar sekolah yang mempersiapkan warga belajarnya untuk siap, mampu dan terampil bekerja setelah memnyelesaikan pendidikan. (Riyanto, 2007 :28). Keterampilan sekarang sangat dibutuhkan untuk pencapaian keberhasila berwirausaha. Banyak orangorang yang belum berhasil karena kekurangan pengalaman, pengetahuan tentang keterampilan dan juga tentang bagaimana berwirausaha yang baik. Dengan dukungan pemerintah penyelenggaraan pelatihan keterampilan pengolahan limbah plastik di Kelurahan Jambanagan Kec. Jambangan Surabaya diminati banyak para kader PKK, karena dapat memberi pendidikan keterampilan dan juga bisa menumbuhkan minat berwirausaha kepada peserta didik untuk membantu memenuhi kebutuhan ekonominya.

B.       Rumusan Masalah
Dalam hal ini ada beberapa masalah yang perlu di bahas. Antara lain ialah sebagai berikut ini:
1.      Apakah dampak limbah plastik bagi lingkungan ?
2.      Bagaimanakah pengolahan limbah plastik ?
3.      Bagaimanakah implementasi ekonomi hijau dan ekonomi kreatif di kelurahan Jambangan, Surabaya ?
4.      Bagaimanakah minat kewirausahaan kader PPK kelurahan Jambangan, Surabaya setelah pelaksanaan pelatihan keterampilan mengolah limbah plastik ?

C.       Tujuan
Tujuan dibuatnya paper ini yaitu sebagai berikut:
1.      Untuk mengetahui dampak limbah plastic bagi lingkungan
2.      Untuk mengetahui pengolahan limbah plastik
3.      Untuk mengetahui implementasi ekonomi hijau dan ekonomi kreatif
4.      Untuk mengetahui minat wirausaha kader PKK kelurahan Jambangan, Surabaya setelah peaksanaan pelatihan keterampilan mengolah limbah plastik


BAB  II
PEMBAHASAN

A.      Dampak Limbah Plastik Bagi Lingkungan
Akibat dari semakin bertambahnya tingkat konsumsi masyarakat serta aktivitas lainnya maka bertambah pula buangan/limbah yang dihasilkan. Limbah/buangan yang ditimbulkan dari aktivitas dan konsumsi masyarakat sering disebut limbah domestik atau sampah. Limbah tersebut menjadi permasalahan lingkungan karena kuantitas maupun tingkat bahayanya mengganggu kehidupan makhluk hidup lainnya. Selain itu aktifitas industri yang kian meningkat tidak terlepas dari isu lingkungan. Industri selain menghasilkan produk juga menghasilkan limbah. Dan bila limbah industri ini dibuang langsung ke lingkungan akan menyebabkan terjadinya pencemaran lingkungan.
Limbah adalah buangan yang dihasilkan dari suatu proses produksi baik industri maupun domestik (rumah tangga, yang lebih dikenal sebagai sampah), yang kehadirannya pada suatu saat dan tempat tertentu tidak dikehendaki lingkungan karena tidak memiliki nilai ekonomis. Jenis limbah pada dasarnya memiliki dua bentuk yang umum yaitu; padat dan cair, dengan tiga prinsip pengolahan dasar teknologi pengolahan limbah; Limbah dihasilkan pada umumnya akibat dari sebuah proses produksi yang keluar dalam bentuk % scrapt atau bahan baku yang memang sudah bisa terpakai. Dalam sebuah hukum ekologi menyatakan bahwa semua yang ada di dunia ini tidak ada yang gratis. Artinya alam sendiri mengeluarkan limbah akan tetapi limbah tersebut selalu dan akan dimanfaatkan oleh makhluk yang lain. Prinsip ini dikenal dengan prinsip Ekosistem (ekologi sistem) dimana makhluk hidup yang ada di dalam sebuah rantai pasok makanan akan menerima limbah sebagai bahan baku yang baru.
Permasalahan limbah plastik di Indonesia telah memasuki tahap yang sangat mengkhawatirkan. Diperkirakan lebih dari 100 miliar kantong plastik digunakan oleh masyarakat tiap tahunnya dan kebanyakan limbah plastik tersebut tidak dikelola atau diolah secara benar. Limbah plastik sangat sulit sekali terurai secara sempurna oleh tanah karena prosesnya membutuhkan waktu yang lama. Partikel hasil uraian plastik juga beresiko mencemari lingkungan. Pencemaran lingkungan akibat limbah plastik akhirnya menjadi sebuah konsekuensi yang harus ditanggapi serius terutama oleh masyarakat sebagai pihak yang sangat berperan dalam permasalahan ini.
Plastik merupakan benda anorganik dan non-biodegradable yang terbuat dari bahan-bahan kimia yang dapat mencemari lingkungan. Bahan-bahan kimia inilah yang membuat limbah plastik berbahaya bagi kelestarian lingkungan. Limbah plastik mengandung Polychlorinated Biphenyl atau PCB sehingga membuat limbah plastik sulit terurai. Selain itu jika limbah plastik termakan oleh hewan dan tanaman maka hewan dan tanaman tersebut beracun sehingga berbahaya bagi keberlangsungan rantai makanan. Limbah plastik yang terurai di dalam tanah akan menghasilkan partikel-partikel yang bisa mencemari air dan tanah. Tanah menjadi tidak subur karena banyak hewan pengurai, misal cacing tanah yang terbunuh akibat partikel-partikel tersebut, air di dalam tanah tidak bisa mengalir lancar, dan menghalangi sirkulasi udara di dalam tanah.
Limbah plastik juga berperan dalam pemanasan global sehingga terjadi perubahan iklim yang ekstrem. Sejak dari proses produksi plastik sampai dengan pembuangan, plastik telah menghabiskan banyak energi dan mengemisi gas rumah kaca ke astmosfer dan penipisan lapisan ozon. Limbah plastik yang dibuang sembarangan, misalnya di sungai akan membuat banjir karena sungai dangkal akibat tumpukan limbah plastik. Jika limbah plastik dibakar juga akan menghasilkan gas karbondioksida sehingga mengakibatkan polusi pada udara dan pemanasan global.

B.       Pengolahan Limbah Plastik
Plastik merupakan material yang sangat akrab dalam kehidupan manusia. Kemajuan teknologi plastik membuat aktivitas produksi plastik terus meningkat. Hampir setiap produk menggunakan plastik sebagai kemasan atau bahan dasar. Material plastik banyak digunakan karena memiliki kelebihan dalam sifatnya yang ringan, transparan, tahan air, serta harganya relatif murah dan terjangkau oleh semua kalangan masyarakat. Segala keunggulan ini membuat plastik digemari dan banyak digunakan dalam hampir setiap aspek kehidupan manusia. Akibatnya jumlah produk plastik yang akan menjadi sampah pun terus bertambah. Limbah plastik yang umum ditemukan di tempat pembuangan sampah antara lain botol minuman dan deterjen yang termasuk jenis PET, dan kantong plastik. Jumlah kantong plastik di TPA terus menumpuk karena tidak terlalu diminati karena memiliki nilai jual yang rendah. Kantong-kantong plastik ini tidak mudah terurai sehingga hanya akan terus menumpuk dan bertambah di TPA sampai 1000 tahun ke depan.
Oleh karena itu diperlukannya suatu solusi tepat yang bukan hanya mengurangi penggunaan kantong plastik karena selama masih diijinkan untuk digunakan maka kantong plastik itu akan terus ada dan bertambah. Limbah kantong plastik yang menumpuk di TPA dapat menjadi peluang dan jika diolah dengan benar dapat menjadi sumber daya. Pengembangan proses pengolahan kantong plastik dilakukan melaui eksperimentasi untuk membuka peluang pemanfaatan kantong plastik dengan penerapan teknologi sederhana, murah, dan nyata. Eksperimen juga mencakup eksplorasi sifat dan karakteristik kantong plastik yang unik untuk diaplikasikan menjadi produk bernilai tinggi sehingga dapat menaikkan nilai dari limbah kantong plastik.
Berbagai macam dampak limbah plastik tersebut tentunya akan membawa ancaman lebih besar jika tidak segera diatasi. Terdapat berbagai macam cara untuk mengatasi limbah plastik, diantaranya yaitu reuse, reduce, dan recycle limbah plastik. Penggunaan atau pemanfaatan kembali limbah plastik (reuse) dapat menjadi salah satu upaya pengelolaan limbah plastik secara benar sekaligus hemat biaya, waktu, energi, dan sumber daya. Limbah plastik tersebut digunakan lagi sesuai dengan fungsi sebelumnya atau dengan fungsi yang berbeda. Pilih barang plastik yang masih bisa digunakan dan jangan gunakan barang plastik yang sekali pakai (disposable).
Reduce yaitu upaya pengurangan penggunaan material-material atau bahan-bahan yang dapat menghasilkan limbah plastik, misalnya hindari penggunaan barang atau benda yang sekali pakai, pilih barang atau benda yang dapat didaur ulang, dan yang dapat diisi ulangi. Sedangkan recycle atau daur ulang merupakan upaya mengatasi limbah plastik dengan cara mengolah kembali limbah plastik sehingga memiliki banyak fungsi dan bernilai ekonomis. Proses daur ulang pada limbah plastik biasanya dimulai dari pengumpulan sampah, penyortiran sampah, pembersihan sampah, kemudian proses pengolahan atau produksi untuk menjadi material baru.
Untuk bisa didaur ulang limbah plastik harus memenuhi beberapa persyaratan terlebih dahulu, misalnya limbah bersifat homogen, sudah berbentuk sesuai dengan kebutuhan, tidak teroksidasi, dan tidak terkontaminasi. Biasanya daur ulang pada limbah plastik dilakukan oleh industri. Saat ini 80% lebih jenis limbah plastik bisa didaur ulang walaupun terdapat penggunaan zat tambahan agar material hasil daur ulang lebih berkualitas. Bahaya limbah plastik bisa diminimalisasi jika kita semua ikut berperan aktif dalam mengelola limbah plastik dengan baik dan benar, misalnya dengan cara menerapkan prinsip 3R (reuse, reduce, dan recycle) dalam kehidupan sehari-hari.



C.       Implementasi Ekonomi Hijau dan Ekonomi Kreatif di Kelurahan Jambangan, Surabaya
Green Economy merupakan suatu perekonomian yang menunjang keberlanjutan pembangunan berikutnya. Menurut UNEP (United Nations Environment Programme) tahun 2011, tiga karakteristik green economy adalah sebagai berikut:
1.      Ekonomi rendah karbon. Green economy memacu untuk meminimalkan penggunaan gas karbon dioksida yang dihasilkan oleh industri dengan bahan bakar fosil. Gas ini adalah gas rumah kaca yang menghasilkan pemanasan global. Green economy adalah yang tidak menghasilkan karbon.
2.      Resource efficient, yaitu efisiensi sumber daya alam yang ada. Contoh sumber daya alam (SDA) antara lain air, hutan, angin, batubara, dan lain sebagainya. Ekonomi hijau adalah yang efisien penggunaan SDAnya.
3.      Social inklusif, ekonomi yang berpihak pada masyarakat kebanyakan.
Ada 3 indikator green economy menurut UNEP yaitu investasi(investation) pada sektor hijau, jumlah tenaga kerja yang terlibat dalam sektor hijau (employment) dan hasil (output). Selain UNEP, terdapat pula Global Green Economy Index (GGEI) yang dikeluarkan oleh dual citizen, sebuah lembaga konsultan green ekonomi Amerika. GGEI merupakan suatu indeks green economy di beberapa negara dengan 4 indikator yaitu leadership, policy, cleantech investment dan sustainable tourism.
Ekonomi kreatif merupakan pengembangan konsep berdasarkan modal kreatifitas yang dapat berpotensi meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Menurut Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (2007) “ekonomi gelombang ke-4 adalah kelanjutan dari ekonomi gelombang ketiga dengan orientasi pada kreativitas, budaya, serta warisan budaya dan lingkungan”. Sebelumnya Alvin Tofler dalam bukunya Future Shock (1970) mengungkapkan bahwa “peradaban manusia terdiri dari 3 gelombang; gelombang pertama adalah abad pertanian, gelombang kedua adalah abad industri dan gelombang ketiga adalah abad informasi” (dalam Nenny, 2008). Pergeseran dari Era Pertanian ke Era Industrialisasi, disusul dengan era informasi yang disertai dengan banyaknya penemuan baru di bidang teknologi informasi maupun globalisasi ekonomi, telah membawa peradaban baru bagi manusia.
Sejarah dimulainya gerakan peduli lingkungan dan peduli sampah di kelurahan Jambangan. Diawali pada tahun 2006 warga kelurahan Jambangan mengadakan kegiatan memilah sampah antara yang basah dengan sampah yang kering. Yang kemudian hasil kegiatan ini diikutsertakan dalam lomba merdeka dari sampah tingkat Rw se Surabaya yang akhirnya kelurahan Jambangan mendapat juara satu. Pada tahun berikutnya, Tahun 2007 Pemkot Surabaya mengadakan lomba Green & Clean dan kelurahan Jambangan sekali lagi  mendapat juara satu. Oleh karena itu salah satu warga kelurahan Jambangan yaitu bu Lusiani Sutrisno mempunyai insiatif, sampah yang kering yang masih layak pakai di daur ulang menjadi benda guna & kerajinan daur ulang. Dengan berjalannya waktu karya daur ulang bu Trisno di terima masyarakat luas. Dan pada tahun 2009 Jambangan meraih Kalpataru tingkat Nasional atas nama senior bu Trsino yaitu alm. Sriatun Jupri.
Untuk melanjutkan perjuangan bu Sriatun. Bu Trsino beserta warga masyaratkat jambangan tetap melestarikan lingkungan dengan cara mempertahankan mendaur ulang sampah dengan menciptakan inovasi kerajinan karya daur ulang yang baru. Ditambah lagi di bantu pemasaran oleh teman – teman kader. maka kerajinan daur ulang semakin di minati masyarat. Dengan berjalannya waktu banyak tamu kunjungan daur ulang baik dari manca negara maupun domestik. di samping itu undangan pelatihan daur ulang juga ada baik undangan pelatihan daur ulang kalangan pelajar, Mahasiswa, Darmawanita, Dinas Lingkungan hidup, Ada juga undangan pelatihan daur ulang di luar kota seperti di Ponorogo, Bojonegoro, Blitar bahkan undangan pelatihan daur ulang ke luar pulau di Dinas DKP Nunukan Kaltim.,
Akhirnya pada tanggal 13 November tahun 2014 bu Trisno mendapat SIUP usaha daur ulang Jambangan TRIS FLOWER dari Disperdagin Kota Surabaya. Berkat perjuangan keras dari bu Trisno dan kader PKK kelurahan Jambangan cita-cita yang digagas dengan sepenuh hati untuk menjaga lingkungan dan memberikan dampak positif bagi perekonomian warga Jambangan. Bu Trisno di bantu warga kader lingkungan Jambangan yang kreatif semakin giat memproduksi kerajinan karya daur ulang. Pada bulan Juni 2015 TRIS FLOWER daur ulang Jambangan resmi di tunjuk Disperdagin Kota Surabaya sebagai sentra daur ulang Kelurahan Jambangan Kecamatan Jambanagn Kota Surabaya yang beralamatkan di Jl. Jambangan 3 SD / 23 Surabaya.
TRIS FLOWER merupakan Usaha Kecil Menengah (UKM) yang menekuni seni kerajinan yang berbahan baku sampah plastik sejak tahun 2006. Berdasarkan pengamatan yang dilakukan penulis didapat bahwa UKM TRIS FLOWER ramai dikunjungi konsumen dan mampu mempertahankan eksistensinya daripada pesaingnya. UKM TRIS FLOWER senantiasa menciptakan produk yang berkualitas dengan memilih bahan baku sampah yang masih dalam kondisi baik kemudian dijadikan berbagai macam produk kreatif yang unik dan bernilai jual tinggi. Kotler dan Amstrong (2001:354) mendefinisikan “kualitas produk sebagai kemampuan suatu produk untuk melaksanakan fungsinya, meliputi daya tahan, keandalan, ketepatan, kemudahan operasi dan perbaikan, serta atribut lainya”. Pada proses penjahitan, UKM TRIS FLOWER menggunakan mesin jahit sehingga membuat produk daur ulang ini memiliki jahitan yang rapi dan kuat. Selain itu produk UKM TRIS FLOWER memiliki kombinasi warna maupun desain yang menarik yang berbeda dengan produk pesaing.

D.      Minat kewirausahaan kader PPK kelurahan Jambangan, Surabaya setelah pelaksanaan pelatihan keterampilan mengolah limbah plastik
Setelah Bu Trisno berhasil mendirikan sentra UKM daur ulang sampah plastik usaha yang dilakukan Bu Trisno tidak berhenti sampai disitu saja. Bu Trisno juga melaksanakan pelatihan-pelatihan keterampilan dalam membuat kerajinan dari sampah plastik. Pelatihan ini dilaksanakan di kediaman Bu Trisno di kelurahan Jambangan, Surabaya atau biasa juga dilaksanakan di balai desa atau kantor kelurahan. Tidak hanya dijambangan, seperti yang diuraikan penulis pada penjelasan sebelumnya Bu Trisno juga rajin berkeliling Surabaya untuk memberikan pelatihan didaerah lain atau bahkan di luar daerah Surabaya.
Berdasarkan hasil observasi bahwa alokasi waktu yang dipakai dalam pelatihan keterampilan pengolahan limbah plastik ini sudah tepat karena 20% teori dan 80% praktik. Berdasarkan hasil observasi bahwa dana yang digunakan dalam pelatihan ini sudah bagus dan terorganisir dengan baik, dana yang dikumpulkan sama yang dikeluarkan untuk kegiatan pelatihan ini masih sisa, dan sisanya dipakai untuk kegiatan pelatihan selanjutnya. Berdasarkan hasil observasi bahwa alat dan media yang dibutuhkan dalam pelatihan ini sangat mudah didapatkan dan harganya juga murah. Alat yang dibutuhkan berupa, Plastik, botol plastik, gunting, cat warna, kawat, benang, tali rapia, Lem, dan lain-lain. Berdasarkan hasil observasi bahwa sumber belajar dapat dikatakan tutor atau nara sumber. Dalam pelatihan ini tutornya sudah disiapkan oleh lembaga dengan sebaikmungkin. Tutor harus berpengalaman dalam memberi materi sekaligus  mempraktek pelatihan pengolahan limbah plastik. Dengan ini maka peserta didik mudah memahami dan mempraktekkan sendiri dalam proses pembuatan. Tutor juga memberikan materi tambahan dalam pemasaran agar peserta didik mempunyai minat untuk berwirausaha dan juga bisa mengarahkan hasil keterampilannya agar bisa memberikan nilai tambah dalam kebutuhan ekonomi sehari - hari.
Setelah diberikan materi dan praktek tentang pembuatan kerajinan limbah plastik maka tutor selanjutnya memberikan materi tentang minat untuk berkewirausahaan, diharapkan dalam penyampaian materi minat kewirausahaan agar para ibu-ibu kader PKK dapat memanfaatkan atau menjual hasil keterampilan pengolahan limbah plastik sendiri. Berdasarkan hasil observasi bisa disimpulka bahwa Peserta didik para kader PKK Kelurahan Jambangan Surabaya juga sudah mengalami perubahan untuk berminat berwirausaha. Hal ini dibuktikan dengan keseriusan peserta didik mengikuti semua materi kewirausahaan yang diberikan oleh tutor. Lalu tutor mengamati kebutuhan yang ada di lapangan, agar peserta didik diharapkan bisa mempraktekkan untuk berwirausaha sendiri.








BAB III
PENUTUP
A.      Kesimpulan
Sampah merupakan material sisa yang tidak diinginkan setelah berakhirnya suatu proses. Sampah merupakan konsep buatan manusia, dalam proses-proses alam tidak ada sampah, yang ada hanya produk-produk yang tak bergerak. Plastik juga merupakan bahan anorganik buatan yang tersusun dari bahan-bahan kimia yang cukup berahaya bagi lingkungan. Limbah daripada plastik ini sangatlah sulit untuk diuraikan secara alami. Untuk menguraikan sampah plastik itu sendiri membutuhkan kurang lebih 80 tahun agar dapat terdegradasi secara sempurna. Oleh karena itu penggunaan bahan plastik dapat dikatakan tidak bersahabat ataupun konservatif bagi lingkungan apabila digunakan tanpa menggunakan batasan tertentu. Perlu adanya upaya-upaya manusia dalam mengolah limbah plastik agar kedepannya limbah ini tidak menjadi bomerang bagi kehidupan manusia. Dengan penerapan green economy dan ekonomi kreatif diharapkan mampu menekan polusi sampah plastik dan meningkatkan perekonomian suatu negara.
B.       Saran
Semoga dengan dibuatnya paper ini kita bisa menambah wawasan pengetahuan kita, kita sadar akan bahaya sampah plastik yang dibuang atau dibakar begitu saja tanpa tahu akibatnya. Lebih baik gunakan kantung belanja yang berbahan dasar kardus atau kain, karena bias digunakan berkali-kali dan bersifat ramah lingkugan. Manfaatkan setiap limbah yang ada dilingkungan kita sehinga bisa menjadi barang yang berdaya guna, jagalah lingkungan hidup kita seperti kita menjaga diri kita sendiri.





DAFTAR PUSTAKA

Adi, Isbandi Rukminto.2001. Pemberdayaan, Pengembangan Masyarakat dan Intervensi  Komunitas : Pengantar Pada Pemikiran dan Pendekatan Praktis. Jakarta: Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi UI.
Kementerian Pendidikan Nasional, PAUDNI Direktorat Pembinaan Kursus dan Pelatihan. 2011. Petunjuk Tehnis Penyelenggaraan Program & Dana Bantuan Sosial Kursus Para Profesi. Jakarta: Direktorat Pembinaan Kursus dan Pelatihan, PAUDNI, Kementerian Pendidikan Nasional..