|
|
RINGKASAN
Peledakan
jumlah penduduk di beberapa kota besar Indonesia tak pelak menimbulkan berbagai
masalah serius lainnya. Masalah sampah salah satunya. Surabaya sebagai kota
besar kedua setelah Jakarta juga tak luput dari masalah sampah itu. Perlu
diketahui bahwa sampah yang dimaksud bukan hanya berasal dari sampah dapur
rumah tangga, sampah pasar tapi juga sampah yang berupa daun dan ranting kecil
pepohonan yang tersebar di berbagai ruas jalan atau taman-taman penting Kota
Surabaya yang ditebang karena rusak (tumbang) atau upaya peremajaan.
Belakangan
ini masyarakat luas mulai gencar mengelola sampah rumah tangganya khususnya
sampah anorganik karena bernilai ekonomi. Sebagian masyarakat Surabaya terutama
kaum ibu-ibunya sudah semakin kreatif dalam menangani sampah anorganik itu.
Mereka mendirikan bank-bank sampah untuk menampung sampah-sampah anorganik yang
dikumpulkan warga. Selanjutnya pihak pengelola bank sampah menggantinya dengan
sejumlah uang sesuai jumlah sampah yang disetorkan ke bank sampah itu.
Bila berbicara
mengenai pengelolaan sampah rumah tangga yang berhasil guna maka Kampung Wisata
Jambangan Surabaya itu memang patut dijadikan salah satu contohnya. Di tempat
inilah bagaimana sampah diolah sedemikian rupa sehingga menjadi sebuah
kerajinan yang memiliki harga jual yang tinggi. Gerakan peduli lingungan dan
gerakan sadar akan entrepreneurship seakan menjadi daya tarik yang besar,
sehingga masyarakat sadar akan pentingnya peran lingkungan dalam kehidupan
mereka serta besarnya pengaruh kemandirian ekonomi dalam bentuk kewirusahaan.
Kampung wisata Jambangan dengan UKM andalan
“TRIS FLOWER” telah berhasil menyulap pemukiman padat penduduk menjadi
pemukiman yang bersih, nyaman dan asri. Bahkan UKM “TRIS FLOWER” telah beberapa
kali mendapatkan penghargaan baik dari pemerintah daerah, institusi pendidikan
maupun pemerintah pusat. Upaya yang dilakukan warga Jambangan diharapkan mampu
mengerakan gelombang ekonomi kreatif yang marak digalakan oleh pemerintah.
BAB 1
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Sampah plastik merupakan sampah yang paling banyak dibuang oleh manusia
karena banyak orang yang menggunakan plastik untuk keperluannya sehari-hari
entah itu perorangan, toko, maupun perusahaan besar. Misalnya, berbelanja pasti
akan membutuhkan plastik untuk membawa barang belanjaan, jika plastik itu sudah
tak terpakai apakah plastik itu akan disimpan? Tidak kan. Apa yang mereka
lakukan? membuang dan membakar itulah yang masyarakat lakukan.
Pembuangan sampah-sampah plastik
kedalam air dan tanah telah menambah tingkat kesengsaraan alam. Mengapa
demikian? Sampah plastik terbuat dari bahan anorganik. Bahan-bahan anorganik tersebut
sangat sulit dan tidak mungkin diuraikan oleh bakteri pengurai. Apabila
ditimbun dalam tanah untuk menguraikannya butuh waktu berjuta-juta tahun.
Dan apabila dibakar hanya akan menjadi gumpalan dan butuh waktu lama untuk
mengurainya. Dan apakah kalian tahu akibatnya jika sampah plastik itu terlalu
lama tertimbun dalam tanah dan tertumpuk? Satu, terjadi pemanasan global yang
berdampak pada kehidupan manusia itu sendiri. Dua berdampak pada hewan laut
yang menelan sampah plastik yang terbawa ke laut,dll.
Salah satu
faktor yang menyebabkan rusaknya lingkungan hidup yang sampai saat ini masih
tetap menjadi “PR” besar bagi bangsa Indonesia adalah faktor pembuangan limbah
sampah plastik. Kantong plastik telah menjadi sampah yang berbahaya dan sulit
dikelola. Dibutuhkan solusi yang konkret dan berkelanjutan untuk mengatasi
permasalahan limbah plastik ini. Salah satunya adalah dengan kreatifitas
manusia.
Kreatifitas bisa didapatkan dengan meningkatkan
kualitas SDM yang dimiliki bangsa ini. Peningkatan SDM dapat melalui
pendidikan, baik pendidikan formal, pendidikan non formal atau pendidikan luar
sekolah dan pendidikan informal (keluarga). Pendidikan Nonformal yang
ditekankan pada program-program secara langsung mengacu pada pekerjaan yaitu
suatu program pendidikan luar sekolah yang mempersiapkan warga belajarnya untuk
siap, mampu dan terampil bekerja setelah memnyelesaikan pendidikan. (Riyanto,
2007 :28). Keterampilan sekarang sangat dibutuhkan untuk pencapaian keberhasila
berwirausaha. Banyak orangorang yang belum berhasil karena kekurangan
pengalaman, pengetahuan tentang keterampilan dan juga tentang bagaimana
berwirausaha yang baik. Dengan dukungan pemerintah penyelenggaraan pelatihan
keterampilan pengolahan limbah plastik di Kelurahan Jambanagan Kec. Jambangan
Surabaya diminati banyak para kader PKK, karena dapat memberi pendidikan
keterampilan dan juga bisa menumbuhkan minat berwirausaha kepada peserta didik
untuk membantu memenuhi kebutuhan ekonominya.
B.
Rumusan Masalah
Dalam hal ini ada beberapa
masalah yang perlu di bahas. Antara lain
ialah sebagai berikut ini:
1. Apakah dampak limbah plastik bagi lingkungan ?
2. Bagaimanakah
pengolahan limbah plastik ?
3. Bagaimanakah
implementasi ekonomi hijau dan ekonomi kreatif di kelurahan Jambangan, Surabaya
?
4. Bagaimanakah
minat kewirausahaan kader PPK kelurahan Jambangan, Surabaya setelah pelaksanaan
pelatihan keterampilan mengolah limbah plastik ?
C.
Tujuan
Tujuan dibuatnya paper ini yaitu sebagai berikut:
1. Untuk
mengetahui dampak limbah plastic bagi lingkungan
2. Untuk mengetahui
pengolahan limbah plastik
3. Untuk
mengetahui implementasi ekonomi hijau dan ekonomi kreatif
4. Untuk
mengetahui minat wirausaha kader PKK kelurahan Jambangan, Surabaya setelah
peaksanaan pelatihan keterampilan mengolah limbah plastik
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Dampak Limbah Plastik Bagi Lingkungan
Akibat dari semakin bertambahnya tingkat konsumsi
masyarakat serta aktivitas lainnya maka bertambah pula buangan/limbah yang
dihasilkan. Limbah/buangan yang ditimbulkan dari aktivitas dan konsumsi
masyarakat sering disebut limbah domestik atau sampah. Limbah tersebut menjadi
permasalahan lingkungan karena kuantitas maupun tingkat bahayanya mengganggu
kehidupan makhluk hidup lainnya. Selain itu aktifitas industri yang kian
meningkat tidak terlepas dari isu lingkungan. Industri selain menghasilkan
produk juga menghasilkan limbah. Dan bila limbah industri ini dibuang langsung
ke lingkungan akan menyebabkan terjadinya pencemaran lingkungan.
Limbah adalah buangan yang dihasilkan dari
suatu proses produksi baik industri maupun domestik (rumah tangga, yang lebih dikenal sebagai sampah), yang kehadirannya pada suatu saat
dan tempat tertentu tidak dikehendaki lingkungan karena
tidak memiliki nilai ekonomis. Jenis limbah pada dasarnya memiliki dua bentuk
yang umum yaitu; padat dan cair, dengan tiga prinsip pengolahan dasar teknologi
pengolahan limbah; Limbah dihasilkan pada umumnya akibat dari sebuah proses
produksi yang keluar dalam bentuk % scrapt atau bahan baku yang memang sudah
bisa terpakai. Dalam sebuah hukum ekologi menyatakan bahwa semua yang ada di
dunia ini tidak ada yang gratis. Artinya alam sendiri mengeluarkan limbah akan
tetapi limbah tersebut selalu dan akan dimanfaatkan oleh makhluk yang lain.
Prinsip ini dikenal dengan prinsip Ekosistem (ekologi sistem) dimana makhluk
hidup yang ada di dalam sebuah rantai pasok makanan akan menerima limbah
sebagai bahan baku yang baru.
Permasalahan limbah plastik di Indonesia telah
memasuki tahap yang sangat mengkhawatirkan. Diperkirakan lebih dari 100 miliar
kantong plastik digunakan oleh masyarakat tiap tahunnya dan kebanyakan limbah
plastik tersebut tidak dikelola atau diolah secara benar. Limbah plastik sangat
sulit sekali terurai secara sempurna oleh tanah karena prosesnya membutuhkan
waktu yang lama. Partikel hasil uraian plastik juga beresiko mencemari
lingkungan. Pencemaran lingkungan akibat limbah plastik akhirnya menjadi sebuah
konsekuensi yang harus ditanggapi serius terutama oleh masyarakat sebagai pihak
yang sangat berperan dalam permasalahan ini.
Plastik merupakan benda anorganik dan non-biodegradable
yang terbuat dari bahan-bahan kimia yang dapat mencemari lingkungan.
Bahan-bahan kimia inilah yang membuat limbah plastik berbahaya bagi kelestarian
lingkungan. Limbah plastik mengandung Polychlorinated Biphenyl atau PCB
sehingga membuat limbah plastik sulit terurai. Selain itu jika limbah plastik
termakan oleh hewan dan tanaman maka hewan dan tanaman tersebut beracun
sehingga berbahaya bagi keberlangsungan rantai makanan. Limbah plastik yang
terurai di dalam tanah akan menghasilkan partikel-partikel yang bisa mencemari
air dan tanah. Tanah menjadi tidak subur karena banyak hewan pengurai, misal
cacing tanah yang terbunuh akibat partikel-partikel tersebut, air di dalam
tanah tidak bisa mengalir lancar, dan menghalangi sirkulasi udara di dalam
tanah.
Limbah plastik juga berperan dalam pemanasan global
sehingga terjadi perubahan iklim yang ekstrem. Sejak dari proses produksi
plastik sampai dengan pembuangan, plastik telah menghabiskan banyak energi dan
mengemisi gas rumah kaca ke astmosfer dan penipisan lapisan ozon. Limbah
plastik yang dibuang sembarangan, misalnya di sungai akan membuat banjir karena
sungai dangkal akibat tumpukan limbah plastik. Jika limbah plastik dibakar juga
akan menghasilkan gas karbondioksida sehingga mengakibatkan polusi pada udara
dan pemanasan global.
B.
Pengolahan Limbah Plastik
Plastik merupakan material yang
sangat akrab dalam kehidupan manusia. Kemajuan teknologi plastik membuat
aktivitas produksi plastik terus meningkat. Hampir setiap produk menggunakan
plastik sebagai kemasan atau bahan dasar. Material plastik banyak digunakan
karena memiliki kelebihan dalam sifatnya yang ringan, transparan, tahan air,
serta harganya relatif murah dan terjangkau oleh semua kalangan masyarakat. Segala
keunggulan ini membuat plastik digemari dan banyak digunakan dalam hampir
setiap aspek kehidupan manusia. Akibatnya jumlah produk plastik yang akan menjadi
sampah pun terus bertambah. Limbah plastik yang umum ditemukan di tempat
pembuangan sampah antara lain botol minuman dan deterjen yang termasuk jenis
PET, dan kantong plastik. Jumlah kantong plastik di TPA terus menumpuk karena
tidak terlalu diminati karena memiliki nilai jual yang rendah. Kantong-kantong
plastik ini tidak mudah terurai sehingga hanya akan terus menumpuk dan
bertambah di TPA sampai 1000 tahun ke depan.
Oleh karena itu diperlukannya suatu
solusi tepat yang bukan hanya mengurangi penggunaan kantong plastik karena
selama masih diijinkan untuk digunakan maka kantong plastik itu akan terus ada
dan bertambah. Limbah kantong plastik yang menumpuk di TPA dapat menjadi
peluang dan jika diolah dengan benar dapat menjadi sumber daya. Pengembangan proses
pengolahan kantong plastik dilakukan melaui eksperimentasi untuk membuka
peluang pemanfaatan kantong plastik dengan penerapan teknologi sederhana,
murah, dan nyata. Eksperimen juga mencakup eksplorasi sifat dan karakteristik
kantong plastik yang unik untuk diaplikasikan menjadi produk bernilai tinggi
sehingga dapat menaikkan nilai dari limbah kantong plastik.
Berbagai macam dampak limbah plastik
tersebut tentunya akan membawa ancaman lebih besar jika tidak segera diatasi.
Terdapat berbagai macam cara untuk mengatasi limbah plastik, diantaranya yaitu
reuse, reduce, dan recycle limbah plastik. Penggunaan atau pemanfaatan kembali
limbah plastik (reuse) dapat menjadi salah satu upaya pengelolaan limbah
plastik secara benar sekaligus hemat biaya, waktu, energi, dan sumber daya. Limbah
plastik tersebut digunakan lagi sesuai dengan fungsi sebelumnya atau dengan
fungsi yang berbeda. Pilih barang plastik yang masih bisa digunakan dan jangan
gunakan barang plastik yang sekali pakai (disposable).
Reduce yaitu upaya pengurangan
penggunaan material-material atau bahan-bahan yang dapat menghasilkan limbah
plastik, misalnya hindari penggunaan barang atau benda yang sekali pakai, pilih
barang atau benda yang dapat didaur ulang, dan yang dapat diisi ulangi. Sedangkan
recycle atau daur ulang merupakan upaya mengatasi limbah plastik dengan cara
mengolah kembali limbah plastik sehingga memiliki banyak fungsi dan bernilai
ekonomis. Proses daur ulang pada limbah plastik biasanya dimulai dari
pengumpulan sampah, penyortiran sampah, pembersihan sampah, kemudian proses
pengolahan atau produksi untuk menjadi material baru.
Untuk bisa didaur ulang limbah
plastik harus memenuhi beberapa persyaratan terlebih dahulu, misalnya limbah
bersifat homogen, sudah berbentuk sesuai dengan kebutuhan, tidak teroksidasi,
dan tidak terkontaminasi. Biasanya daur ulang pada limbah plastik dilakukan
oleh industri. Saat ini 80% lebih jenis limbah plastik bisa didaur ulang
walaupun terdapat penggunaan zat tambahan agar material hasil daur ulang lebih
berkualitas. Bahaya limbah plastik bisa diminimalisasi jika kita semua ikut
berperan aktif dalam mengelola limbah plastik dengan baik dan benar, misalnya
dengan cara menerapkan prinsip 3R (reuse, reduce, dan recycle) dalam kehidupan
sehari-hari.
C.
Implementasi Ekonomi Hijau dan Ekonomi Kreatif di
Kelurahan Jambangan, Surabaya
Green
Economy merupakan suatu
perekonomian yang menunjang keberlanjutan pembangunan berikutnya. Menurut UNEP
(United Nations Environment Programme) tahun 2011, tiga
karakteristik green economy adalah sebagai berikut:
1.
Ekonomi
rendah karbon. Green economy memacu untuk meminimalkan penggunaan gas
karbon dioksida yang dihasilkan oleh industri dengan bahan bakar fosil. Gas ini
adalah gas rumah kaca yang menghasilkan pemanasan global. Green economy adalah
yang tidak menghasilkan karbon.
2.
Resource
efficient, yaitu efisiensi
sumber daya alam yang ada. Contoh sumber daya alam (SDA) antara lain air,
hutan, angin, batubara, dan lain sebagainya. Ekonomi hijau adalah yang efisien
penggunaan SDAnya.
3.
Social
inklusif, ekonomi yang berpihak pada masyarakat kebanyakan.
Ada 3 indikator green
economy menurut UNEP yaitu investasi(investation) pada sektor hijau,
jumlah tenaga kerja yang terlibat dalam sektor hijau (employment) dan
hasil (output). Selain UNEP, terdapat pula Global Green Economy Index
(GGEI) yang dikeluarkan oleh dual citizen, sebuah lembaga konsultan green
ekonomi Amerika. GGEI merupakan suatu indeks green economy di beberapa
negara dengan 4 indikator yaitu leadership, policy, cleantech investment dan
sustainable tourism.
Ekonomi kreatif merupakan
pengembangan konsep berdasarkan modal kreatifitas yang dapat berpotensi
meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Menurut Presiden Susilo Bambang Yudhoyono
(2007) “ekonomi gelombang ke-4 adalah kelanjutan dari ekonomi gelombang ketiga
dengan orientasi pada kreativitas, budaya, serta warisan budaya dan
lingkungan”. Sebelumnya Alvin Tofler dalam bukunya Future Shock (1970)
mengungkapkan bahwa “peradaban manusia terdiri dari 3 gelombang; gelombang
pertama adalah abad pertanian, gelombang kedua adalah abad industri dan
gelombang ketiga adalah abad informasi” (dalam Nenny, 2008). Pergeseran dari
Era Pertanian ke Era Industrialisasi, disusul dengan era informasi yang
disertai dengan banyaknya penemuan baru di bidang teknologi informasi maupun
globalisasi ekonomi, telah membawa peradaban baru bagi manusia.
Sejarah dimulainya
gerakan peduli lingkungan dan peduli sampah di kelurahan Jambangan. Diawali
pada tahun 2006 warga kelurahan Jambangan mengadakan kegiatan memilah sampah
antara yang basah dengan sampah yang kering. Yang kemudian hasil kegiatan ini
diikutsertakan dalam lomba merdeka dari sampah tingkat Rw se Surabaya yang
akhirnya kelurahan Jambangan mendapat juara satu. Pada tahun berikutnya, Tahun
2007 Pemkot Surabaya mengadakan lomba Green & Clean dan kelurahan Jambangan
sekali lagi mendapat juara satu. Oleh
karena itu salah satu warga kelurahan Jambangan yaitu bu Lusiani Sutrisno
mempunyai insiatif, sampah yang kering yang masih layak pakai di daur ulang
menjadi benda guna & kerajinan daur ulang. Dengan berjalannya waktu karya
daur ulang bu Trisno di terima masyarakat luas. Dan pada tahun 2009 Jambangan
meraih Kalpataru tingkat Nasional atas nama senior bu Trsino yaitu alm. Sriatun
Jupri.
Untuk
melanjutkan perjuangan bu Sriatun. Bu Trsino beserta warga masyaratkat
jambangan tetap melestarikan lingkungan dengan cara mempertahankan mendaur
ulang sampah dengan menciptakan inovasi kerajinan karya daur ulang yang baru. Ditambah
lagi di bantu pemasaran oleh teman – teman kader. maka kerajinan daur ulang
semakin di minati masyarat. Dengan berjalannya waktu banyak tamu kunjungan daur
ulang baik dari manca negara maupun domestik. di samping itu undangan pelatihan
daur ulang juga ada baik undangan pelatihan daur ulang kalangan pelajar,
Mahasiswa, Darmawanita, Dinas Lingkungan hidup, Ada juga undangan pelatihan
daur ulang di luar kota seperti di Ponorogo, Bojonegoro, Blitar bahkan undangan
pelatihan daur ulang ke luar pulau di Dinas DKP Nunukan Kaltim.,
Akhirnya
pada tanggal 13 November tahun 2014 bu Trisno mendapat SIUP usaha daur ulang
Jambangan TRIS FLOWER dari Disperdagin Kota Surabaya. Berkat perjuangan keras
dari bu Trisno dan kader PKK kelurahan Jambangan cita-cita yang digagas dengan
sepenuh hati untuk menjaga lingkungan dan memberikan dampak positif bagi
perekonomian warga Jambangan. Bu Trisno di bantu warga kader lingkungan
Jambangan yang kreatif semakin giat memproduksi kerajinan karya daur ulang. Pada
bulan Juni 2015 TRIS FLOWER daur ulang Jambangan resmi di tunjuk Disperdagin
Kota Surabaya sebagai sentra daur ulang Kelurahan Jambangan Kecamatan Jambanagn
Kota Surabaya yang beralamatkan di Jl. Jambangan 3 SD / 23 Surabaya.
TRIS FLOWER merupakan
Usaha Kecil Menengah (UKM) yang menekuni seni kerajinan yang berbahan baku
sampah plastik sejak tahun 2006. Berdasarkan pengamatan yang dilakukan penulis
didapat bahwa UKM TRIS FLOWER ramai dikunjungi konsumen dan mampu
mempertahankan eksistensinya daripada pesaingnya. UKM TRIS FLOWER senantiasa
menciptakan produk yang berkualitas dengan memilih bahan baku sampah yang masih
dalam kondisi baik kemudian dijadikan berbagai macam produk kreatif yang unik
dan bernilai jual tinggi. Kotler dan Amstrong (2001:354) mendefinisikan
“kualitas produk sebagai kemampuan suatu produk untuk melaksanakan fungsinya,
meliputi daya tahan, keandalan, ketepatan, kemudahan operasi dan perbaikan,
serta atribut lainya”. Pada proses penjahitan, UKM TRIS FLOWER menggunakan
mesin jahit sehingga membuat produk daur ulang ini memiliki jahitan yang rapi
dan kuat. Selain itu produk UKM TRIS FLOWER memiliki kombinasi warna maupun
desain yang menarik yang berbeda dengan produk pesaing.
D.
Minat kewirausahaan kader PPK kelurahan Jambangan,
Surabaya setelah pelaksanaan pelatihan keterampilan mengolah limbah plastik
Setelah Bu Trisno berhasil
mendirikan sentra UKM daur ulang sampah plastik usaha yang dilakukan Bu Trisno
tidak berhenti sampai disitu saja. Bu Trisno juga melaksanakan
pelatihan-pelatihan keterampilan dalam membuat kerajinan dari sampah plastik.
Pelatihan ini dilaksanakan di kediaman Bu Trisno di kelurahan Jambangan,
Surabaya atau biasa juga dilaksanakan di balai desa atau kantor kelurahan.
Tidak hanya dijambangan, seperti yang diuraikan penulis pada penjelasan
sebelumnya Bu Trisno juga rajin berkeliling Surabaya untuk memberikan pelatihan
didaerah lain atau bahkan di luar daerah Surabaya.
Berdasarkan hasil observasi bahwa alokasi waktu yang
dipakai dalam pelatihan keterampilan pengolahan limbah plastik ini sudah tepat karena
20% teori dan 80% praktik. Berdasarkan hasil observasi bahwa dana yang
digunakan dalam pelatihan ini sudah bagus dan terorganisir dengan baik, dana
yang dikumpulkan sama yang dikeluarkan untuk kegiatan pelatihan ini masih sisa,
dan sisanya dipakai untuk kegiatan pelatihan selanjutnya. Berdasarkan hasil
observasi bahwa alat dan media yang dibutuhkan dalam
pelatihan ini sangat mudah didapatkan dan harganya juga murah. Alat yang
dibutuhkan berupa, Plastik, botol plastik, gunting, cat warna, kawat, benang,
tali rapia, Lem, dan lain-lain. Berdasarkan hasil observasi bahwa sumber
belajar dapat dikatakan tutor atau nara sumber. Dalam pelatihan ini tutornya
sudah disiapkan oleh lembaga dengan sebaikmungkin. Tutor harus berpengalaman dalam
memberi materi sekaligus mempraktek
pelatihan pengolahan limbah plastik. Dengan ini maka peserta didik mudah
memahami dan mempraktekkan sendiri dalam proses pembuatan. Tutor juga
memberikan materi tambahan dalam pemasaran agar peserta didik mempunyai minat
untuk berwirausaha dan juga bisa mengarahkan hasil keterampilannya agar bisa
memberikan nilai tambah dalam kebutuhan ekonomi sehari - hari.
Setelah diberikan materi dan praktek tentang
pembuatan kerajinan limbah plastik maka tutor selanjutnya memberikan materi
tentang minat untuk berkewirausahaan, diharapkan dalam penyampaian materi minat
kewirausahaan agar para ibu-ibu kader PKK dapat memanfaatkan atau menjual hasil
keterampilan pengolahan limbah plastik sendiri. Berdasarkan hasil observasi
bisa disimpulka bahwa Peserta didik para kader PKK Kelurahan Jambangan Surabaya
juga sudah mengalami perubahan untuk berminat berwirausaha. Hal ini dibuktikan
dengan keseriusan peserta didik mengikuti semua materi kewirausahaan yang
diberikan oleh tutor. Lalu tutor mengamati kebutuhan yang ada di lapangan, agar
peserta didik diharapkan bisa mempraktekkan untuk berwirausaha sendiri.
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Sampah merupakan material sisa
yang tidak diinginkan setelah berakhirnya suatu proses. Sampah merupakan konsep
buatan manusia, dalam proses-proses alam tidak ada sampah, yang ada hanya
produk-produk yang tak bergerak. Plastik juga merupakan bahan
anorganik buatan yang tersusun dari bahan-bahan kimia yang cukup berahaya bagi
lingkungan. Limbah daripada plastik ini sangatlah sulit untuk diuraikan secara
alami. Untuk menguraikan sampah plastik itu sendiri membutuhkan kurang lebih 80
tahun agar dapat terdegradasi secara sempurna. Oleh karena itu penggunaan bahan
plastik dapat dikatakan tidak bersahabat ataupun konservatif bagi lingkungan
apabila digunakan tanpa menggunakan batasan tertentu. Perlu adanya upaya-upaya
manusia dalam mengolah limbah plastik agar kedepannya limbah ini tidak menjadi
bomerang bagi kehidupan manusia. Dengan penerapan green economy dan ekonomi
kreatif diharapkan mampu menekan polusi sampah plastik dan meningkatkan
perekonomian suatu negara.
B.
Saran
Semoga dengan dibuatnya paper ini kita bisa menambah
wawasan pengetahuan kita, kita sadar akan bahaya sampah plastik yang dibuang
atau dibakar begitu saja tanpa tahu akibatnya. Lebih baik gunakan kantung
belanja yang berbahan dasar kardus atau kain, karena bias digunakan
berkali-kali dan bersifat ramah lingkugan. Manfaatkan setiap limbah yang ada
dilingkungan kita sehinga bisa menjadi barang yang berdaya guna, jagalah
lingkungan hidup kita seperti kita menjaga diri kita sendiri.
DAFTAR
PUSTAKA
Adi,
Isbandi Rukminto.2001. Pemberdayaan, Pengembangan Masyarakat dan
Intervensi Komunitas : Pengantar Pada
Pemikiran dan Pendekatan Praktis. Jakarta: Lembaga Penerbit Fakultas
Ekonomi UI.
Kementerian
Pendidikan Nasional, PAUDNI Direktorat Pembinaan Kursus dan Pelatihan. 2011.
Petunjuk Tehnis Penyelenggaraan Program & Dana Bantuan Sosial Kursus Para
Profesi. Jakarta: Direktorat Pembinaan Kursus dan Pelatihan, PAUDNI,
Kementerian Pendidikan Nasional..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar